High Functioning Anxiety
Vera Herlina, Partner of Management and Technology Services
=====================================================================================================================
Pernah mendengar istilah ini? Yuk kenali hal ini.
Mungkin ini hal yang baru Anda dengar. Pernahkah bertemu seorang rekan kerja yang perfeksionis, sangat “gila” kerja (workaholic) dan berhasil dalam pekerjaannya? Orang seperti ini biasanya sangat memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, sanggup ‘ngelembur’ berhari-hari dan bahkan sangat ringan tangan untuk menolong timnya dalam menyelesaikan pekerjaan atau proyek.
Mereka sangat berfungsi dalam tim, sangat berperan dalam kesuksesan suatu pekerjaan. Namun….juga memiliki kecemasan yang tinggi!
Sebenarnya ini bukan istilah medis, namun suatu istilah untuk menggambarkan kondisi termotivasi tapi juga memiliki perasaan cemas. Kecemasan yang justru memicu motivasi mereka. Kecemasan ini membuat mereka tidak dapat tidur memikirkan pekerjaan yang belum selesai, proyek-proyek perusahaan yang penting dan tidak boleh ditunda. Kecemasan ini membuat mereka bekerja semakin keras dan lebih keras lagi.
Jadi satu ciri yang menonjol tentang orang-orang dengan kecemasan seperti ini adalah mereka menggunakan ketakutan mereka sebagai dorongan untuk berhasil. Namun kenyataannya kecemasan tetaplah kecemasan. Tetaplah menjadi beban untuk kehidupan seseorang dan jika terus menerus dalam kondisi kecemasan yang tinggi, maka tidak dapat lagi bergembira, tidak dapat lagi menikmati hidup dan bahkan kehilangan “ME” time, family time demi sebuah pekerjaan! Walaupun ini bukanlah sebuah penyakit kejiwaan, tapi cepat atau lambat tetap akan menggegoroti jiwa !
Apakah Anda sendiri mengalami hal ini? Untuk mendeteksinya, maka kita dapat melihat dari gejala yang timbul. Gejala-gejala high functioning anxiety sangat mirip dengan gangguan kecemasan yang paling umum, gangguan kecemasan umum (General Anxiety Disorder/GAD). GAD didefinisikan sebagai kecemasan berlebihan yang sulit dikendalikan yang tidak disebabkan oleh zat lain atau gangguan fisik atau mental.
Seseorang akan didiagnosis dengan GAD jika mengalami gejala berikut dalam enam bulan terakhir:
gelisah,
kelelahan
kesulitan berkonsentrasi
lekas marah,
ketegangan otot,
gangguan tidur
penurunan prestasi di tempat kerja
Nah, uniknya pada high functioning anxiety justru hal yang terakhir tidak ada. Justru mereka adalah orang-orang yang berhasil, berprestasi, termotivasi! Ketakutan dan kecemasan justru memberi energi kepada mereka untuk bertindak dan bekerja. Ambisi digunakan untuk mencapai lebih banyak lagi sebagai cara untuk mengatasi ketakutan.
Beberapa ahli percaya bahwa kondisi ini adalah gangguan kecemasan yang belum berhasil didiagnosis.
Secara lahiriah, Anda tampaknya memiliki semuanya, tetapi jauh di dalam hati, Anda tahu betapa sulitnya hari-hari Anda demi mendapatkan semua itu. Orang lain mungkin tidak dapat melihat pemikiran negatif dari obsesi Anda, ketakutan yang irasional, hari-hari begadang tanpa tidur, dan tekanan yang datang dari diri sendiri. Anda hidup dalam ketakutan yang terus-menerus karena tidak memenuhi harapan yang Anda inginkan bagi diri Anda atau tuntutan orang lain kepada Anda. Teman, keluarga, dan rekan kerja mengandalkan Anda karena Anda dapat diandalkan dan mereka tahu Anda menyelesaikan berbagai hal.
Jika timbul kekakuan otot, masalah pencernaan, detak jantung tidak teratur, rasa sakit, atau penggunaan zat berlebihan seperti alkohol dan narkoba maka itu semua adalah tanda adanya kecemasan yang tidak sehat.
Kebiasaan menggigit bibir, menarik-narik rambut, mengetuk-ngetuk kaki atau jari terus-menerus dan gelisah, atau menghitung secara obsesif adalah tanda-tanda tambahan kecemasan yang semakin menekan.
Lalu apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi? Pertama-tama akuilah dulu bahwa kecemasan menguasai Anda. Sebab orang dengan high functioning anxiety sulit mengakui dirinya dalam kondisi cemas atau stress. Ambillah sedikit waktu relaksasi dan carilah teman yang dapat mengerti apa yang Anda alami untuk berbagi. Temukan tujuan hidup dan tujuan Anda bekerja. Tanyakan diri Anda sendiri, inikah kebahagiaan yang Anda inginkan? Ambisi tidak akan pernah menemukan kepuasan dan pada akhirnya hanya kehancuran. Mulailah tenangkan diri, hati dan pikiran dan mari memulai lagi lembar yang baru dengan ketenangan di hati.