Jangan Takut Memulai Bisnis!
Fadjar Ari Dewanto, Coordinating Partner of Business Advisory Services
=====================================================================================================================
Saya beberapa kali mendapatkan kesempatan mengajar di perusahaan-perusahaan Indonesia dan asing, topik yang saya bawakan getting sense of business, topik yang saya sendiri selalu dalami baik untuk diri sendiri juga bagi banyak orang yang membutuhkan pertolongan untuk memulai sebuah bisnis, atau sedang menjalankan bisnis perusahaan yang dipercayakan kepadanya. Banyak orang ragu-ragu untuk memulai sebuah bisnis, atau tidak tahu bagaimana caranya, berikut ini beberapa hal yang perlu dimiliki saat memulai sebuah bisnis.
Siap Mengambil Risiko dan Gagal
Belajar dari pengusaha-pengusaha yang berhasil sangat bermanfaat untuk dapat berhasil dalam berbisnis, Jeff Bezos pendiri Amazon.com memiliki pesan untuk pengusaha pemula: “Bersiaplah untuk mengambil risiko besar dan gagal,” demikian dikatakannya. Menurut Bezos jika memiliki ide bisnis tanpa risiko, atau risikonya kecil, pasti sudah banyak orang lain juga melakukan hal yang sama. Memang banyak dari eksperimen bisnis itu mengalami kegagalan, tetapi kegagalan adalah bagian penting dari perjalanan menuju kesuksesan. Jeff Bezos mendirikan Amazon pada tahun 1995 dengan hanya 10 karyawan. Sejak saat itu ia mengubahnya menjadi salah satu perusahaan publik paling berharga, dengan kapitalisasi pasar hampir $ 860 miliar.
Jeff Bezos dalam mengelola Amazon memiliki kiat sukses yang langka. “Kami mengambil risiko setiap saat, kami berbicara tentang kegagalan,” katanya. “Kami membutuhkan kegagalan besar untuk menggerakkan jarum. Jika tidak, kami tidak cukup berayun. Anda benar-benar harus berayun keras, dan Anda mungkin gagal, tetapi tidak apa-apa.” Memang dalam hal ini saya teringat high risk high return, low risk low return, pengusaha cenderung berani mengambil risiko yang besar, inilah yang membedakan seorang pengusaha dengan karyawan. Saya mengingat bagaimana seorang dari staf saya memilih menjadi pegawai yang bergaji tetap dengan tunjangan pensiun karena alasan keamanan untuk masa depan dibandingkan berbisnis bersama saya untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Memulai sebuah bisnis diperlukan keberanian mengambil risiko untuk menjadi gagal.
Terdapat beberapa risiko yang bisa timbul saat sebuah bisnis akan dimulai, yang pertama adalah product risk. Mau memulai bisnis tentunya diawali dengan ide mau jualan apa? Dalam kelas bisnis yang saya bawakan, ini adalah sesi yang menarik, setiap peserta punya ide-ide yang kreatif dan memiliki daya tarik pasar untuk menghasilkan pendapatan, karena sebagian ide yang menarik akan menjadi masukan bagi perusahaan di mana mereka bekerja. Setelah memiliki ide mau jualan apa, perlu ditambahkan kemampuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pasar dengan produk kita, ini tentunya unik dan mengandung risiko bila produk tidak diterima. Di sinilah perlunya menguji keunikan produk sebelum ditawarkan, ketekunan dalam hal ini akan mengendalikan risiko untuk sebuah produk. Ketekunan mengujinya didapatkan melalui berbagai cara, bisa melalui penelitian, atau juga bekerja sama dengan pelanggan sebagai produk atau jasa flagship sifatnya atau melalui proses belajar yang memperbaharui kualitas produk terus menerus.
Risiko kedua yang bisa timbul adalah market risk, bila produk yang mau dijual memang unik dan memiliki pasar untuk menjualnya tidak ada alasan untuk bisnis tidak berhasil. Risiko pasar ini perlu diatasi dengan mengetahui, siapa target pelanggan, seberapa besar, bagaimana akses kepada pelanggan dan tahu waktu yang tepat untuk menjualnya, tidak terlambat namun juga tidak terlalu cepat. Ketiga perhatikan financial risk, risiko keuangan memang yang banyak menjadi momok untuk mulai berbisnis, bagaimana kalau rugi nanti? Bagaimana mengembalikan pinjaman? Modal didapat dari mana? Risiko keuangan sebagian adalah dampak dari risiko produk dan pasar, jadi bila risiko produk dan pasar bisa diatasi maka risiko keuangan menjadi lebih kecil. Mengenai risiko ini, untuk mengendalikannya penting ada perencanaan keuangan yang baik, mengerti tentang bagaimana membaca laporan keuangan itu awalnya, selanjutnya dengan target keuangan yang disiapkan, siapkan juga financial milestone yang dicapai dari hari ke sehari.
Dua risiko yang lain adalah team risk dan execution risk, kedua risiko ini berkaitan dan menjadi ujung dari keberhasilan bisnis. Bisnis bisa meminimalisasi risiko produk, pasar, dan keuangan melalui tim yang solid dan profesional. Tim yang lemah –tidak sesuai dengan nilai perusahaan atau tidak memenuhi kebutuhan keterampilan yang diperlukan perusahaan- membuat risiko dalam berbisnis, baik saat menyiapkan produk maupun saat mengakses pasar. Eksekusi merupakan kebutuhan utama dalam bisnis, banyak pebisnis memiliki strategi yang hebat namun gagal melakukan eksekusi, perlu mengerjakan detil bisnis dan juga mengendalikan arah bisnis secara keseluruhan. Rencana eksekusi bisnis akan memungkinkan untuk menerapkan strategi yang hebat dan hingga memastikan bahwa karyawan menjalankannya dalam detil aktifitas setiap hari. Hubungkan (alignment) dari tujuan besar, tim bisnis, dan semua proses kerja untuk eksekusi strategi yang sukses dan bisnis yang lebih menguntungkan. Inilah cara untuk mengurangi risiko eksekusi bisnis
Siap berbisnis berarti siap mengambil semua risiko ini dan menjadi gagal dan para pengusaha sukses, berhasil melewatinya, dan terus mengambil risiko namun menciptakan kemajuan bagi dirinya, orang lain, hingga memberikan sumbangan berarti bagi negara.
Bersemangat
Setiap kali saya ada di kelas, saya senang memotivasi peserta dengan kata-kata bermakna yang disertai dengan gerakan. Salah satu favorit saya adalah kata-kata motivasi: “enthusiasm is the mother of the spirit without it nothing great has ever been accomplished.” Selalu setiap kali memperagakan gerakan ini maka para peserta akan teringat bahwa tidak ada hal yang besar bisa dilakukan tanpa semangat. Demikian juga dengan bisnis, memulai bisnis memerlukan semangat yang terus menerus, mengapa? “Anda akan bersaing dengan orang-orang yang bersemangat,” demikian Jeff Bezos menyampaikan kiatnya. Kemudian orang bertanya bagaimana caranya untuk semangat setiap hari? Seringkali saya mendengar, “Hari ini saya lagi nggak semangat nih, sedang banyak masalah, mager (malas gerak), bete..” saya juga pernah begitu. Namun coba kita belajar dari Og Mandino yang menjadi guru para pebisnis dunia, Og Mandino menulis “feelings … moods and … emotions will follow action. If you want to be enthusiastic … act enthusiastically.” Semangat adalah tindakan bukanlah perasaan, kalau mau bersemangat bertindaklah semangat maka perasaan kita akan mengikuti.
Buah dari semangat menciptakan bisnis yang positif, pelanggan, rekan kerja bahkan saingan kita, akan melihat bahwa kita memang memiliki jawaban apa yang mereka butuhkan, yakin akan apa yang kita kerjakan akan berhasil. Dampak sebuah semangat menghasilkan kekuatan dan ide yang cemerlang untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Cerita tentang hal ini, salah satunya yang telah menjadi legenda adalah bagaimana Chrisyler perusahaan mobil Amerika bangkit dari kerugian menjadi perusahaan yang untung, di tangan Lee Iacoca yang semangat. “Failure will never overtake me if my determination to succeed is strong enough.” Kata Og Mandino
Menyenangkan Pelanggan
Jeff Bezos masih memiliki satu kiat lagi, di atas semua itu, katanya, pengusaha harus terobsesi dengan pelanggan.”Yang paling penting adalah terobsesi dengan pelanggan,” katanya. “Jangan memuaskan mereka, benar-benar menyenangkan mereka.” Kiat ini memang dimiliki oleh banyak perusahaan kelas dunia yang berhasil, saya pernah bersama-sama dengan para petinggi Coca-Cola Indonesia masuk ke warung-warung kecil sebagai pelanggan yang rutin membeli Coca-Cola dan kami bersatu dengan mereka berusaha menyenangkan mereka, berbicara, mendengarkan keluhan mereka, membahas masalah mereka dan mencoba membenahi apa yang kurang dari produk, layanan dan sisi operasional perusahaan. Saya juga ingat pelanggan perusahaan konsultan kami salah satunya adalah Carrefour, yang masuk dalam 10 perusahaan ritel terbesar di dunia. Menjadi obsesi kami untuk menyenangkan pelanggan seperti Carrefour, khususnya dalam hal kualitas pelatihan dan konsultasi, memang tidak mudah, perlu ketekunan untuk melakukannya, namun obsesi kami menghasilkan kerjasama dengan mereka karena prinsip menyenangkan pelanggan.
Menyenangkan pelanggan bisa dimulai dengan memberikan hadiah yang kecil bagi mereka. Seberapapun kekayaan seorang pelanggan, hadiah yang kecil selalu membuat mereka gembira dan mengingat kita. Ini adalah cara yang mudah, hemat biaya untuk mengundang pelanggan mengenal kita lebih baik. Apa pun itu, pastikan itu diinginkan, menghibur dan enak. Unleash the unexpected merupakan kejutan bagi pelanggan yang menyenangkan, fasilitas biasa namun cukup menyenangkan pelanggan – kue di lobi, satu set pena / pensil dengan logo perusahaan, gantungan kunci saat hari raya – tetapi orang-orang akan mengambilnya dan segera melupakannya. Cari sesuatu yang benar-benar original dan itu tidak harus mahal: mainan kecil, magnet lucu, atau kartu pos yang indah semuanya adalah ide bagus. Semakin bisa mempersonalisasi pengalaman, semakin besar kejutan yang menyenangkan.
Dengarkan juga apa yang mereka katakan tentang diri mereka, dengan menunjukkan pada mereka perhatian apa yang penting bagi mereka. Suatu waktu saat berbicara dengan pelanggan, pembicaraan kami sampai pada hobinya untuk pergi berenang di laut yang eksotik. Saya menaruh perhatian dari hobinya ini, saya bercerita sesuai pengalaman saya tentang tempat-tempat yang indah, memberikan informasi berharga dan hal ini membuat dia menjadi senang. Banyak lagi yang bisa dilakukan untuk kesukaan, minat, hobi pelanggan yang lain, jika mereka memberi tahu bahwa mereka penggemar teh misalnya, kirimkan kepada mereka beberapa bubuk daun teh yang enak, dan menarik. Tunjukkan pada mereka bahwa kita telah mengambil waktu untuk mempelajari apa yang penting bagi mereka.
Pelanggan paling senang, bila ia diprioritaskan, saya punya pengalaman kecil dengan makan bebek goreng di Surabaya. Warung bebek ini sangat laris, karena itu pembelinya harus antri berbaris untuk mendapat giliran, saya juga ikut berbaris di deretan panjang pembeli. Namun ada yang istimewa saat pelayan yang mengenal saya melihat saya antri, dia menghampiri dan menanyakan saya mau pesan apa? setelah menulis di kertas, dia meminta saya menunggu dan sesaat kemudian pesanan saya sudah tiba untuk disantap. Saya senang sekali, dan selalu ingin kembali karena pengalaman ini, diprioritaskan membuat pelanggan menjadi loyal kepada kita.
Menyenangkan pelanggan harus dimiliki oleh pebisnis pemula dan mengubahnya menjadi kebiasaan. Kalau belum, belajarlah untuk membawa pelanggan menjadi senang, sebab bersama mereka kita membangun masa depan bisnis. “Don’t just satisfy your customers—delight them…Anybody who has happy customers is likely to have a pretty good future” begitu kiat dari Warren Buffett bahwa pebisnis yang memiliki pelanggan yang gembira adalah pebisnis yang memiliki masa depan yang cerah.
Meskipun bisnis memang mengandung risiko, jangan takut gagal untuk memulainya, semangat untuk mencoba dan kebiasaan untuk menyenangkan pelanggan akan membuat bisnis memiliki masa depan yang baik.