Strong Leadership: Diligence & Endurance
Fadjar Ari Dewanto/Coordinating Partner of Business Advisory Services
=====================================================================================================================
Pemimpin yang kuat selalu mempunyai visi yang dipegangnya erat dan segala upaya akan dilakukannya untuk mencapai visi tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa dia adalah seorang yang keras kepala, namun ketika tantangan datang, bukanlah hal yang mudah untuk menghadapinya. Akan ada tantangan baik dari dalam organisasi maupun dari luar. Karakter apakah yang dibutuhkan seorang pemimpin untuk dapat membawa organisasinya melampaui tantangan dan keluar sebagai pemenang? Sikap pemimpin menghadapi tantangan menentukan kualitas seorang pemimpin, kualitas pemimpin yang kuat akan menggunakan ketekunan (diligence) dan daya tahan (endurance) saat berhadapan dengan tantangan. Pemimpin seperti ini tidak kenal kata menyerah, dia akan maju terus. “Ever onward no retreat!” adalah slogan yang diucapkan Presiden Soekarno tahun 1962 saat menghadapi konfrontasi The Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dengan International Olympic Committee (IOC) dan Soekarno dapat melaksanakannya dengan diikuti oleh 42 negara. Sikap Winston Churchill saat menghadapi tekanan agresi dari NAZI Jerman membuat Inggris selamat dari agresi NAZI Jerman ini. Winston pantang untuk mengalah dan dia menyampaikan pidato yang membuat seluruh rakyat Inggris bangkit. Winston mengatakan, “Never, never, never give up!” kepada seluruh rakyat Inggris sehingga menjadi satu-satunya negara yang dapat menggagalkan agresi Jerman saat itu.
Presiden Soekarno dan Sir Winston Churchill adalah contoh bagaimana seorang pemimpin memiliki ketekunan dan juga daya tahan menghadapi halangan menuju visi dan bentuk keluaran karakter ini adalah semangat yang berapi-api sehingga apa pun halangannya, seorang pemimpin akan maju pantang menyerah.
Ketekunan dan daya tahan seorang pemimpin memerlukan latihan dan merupakan sebuah proses sehingga menjadikan kedua karakter ini membentuk pertahanan dirinya untuk tidak mudah menyerah. Ketekunan dilatih dengan kerajinan, dilatih dengan setia menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang kecil yang menjadi tanggung jawabnya. Biasakan untuk tidak berhenti di tengah jalan dalam melaksanakan tugas. Daya tahan seorang pemimpin dilatih melalui persoalan dan krisis yang dihadapi, penting diperhatikan bahwa para pemimpin yang lebih senior untuk melatih calon penggantinya dengan memberikan tanggung jawab dan membiarkan dia menyelesaikan permasalah yang dihadapi. Kedua karakter pemimpin diligence dan endurance merupakan kombinasi yang mengeluarkan enthusiasm dan inilah yang membuat Wright bersaudara menemukan pesawat terbang, memberikan kekuatan kepada Mahatma Gandhi tetap dalam jalan hidup tanpa kekerasan. Membuat seorang pemimpin senantiasa berkata, “Where there’s a will, there’s a way,” padahal semua jalan sudah tertutup dan tidak ada kemungkinan apa pun.
Dengan dua karakter ini pemimpin menjadi seorang yang tangguh, seringkali sekalipun ia tinggal sendirian karena badai yang dihadapinya, namun ia akan tetap memiliki semangat dan akan menghasilkan karya-karya besar bagi manusia. Kedua karakter ini juga membuahkan pengorbanan yang tanpa batasnya asalkan visi yang dimiliki organisasi akan tercapai.