Deal Street Asia: PE-VC Summit 2020
Vera Herlina, Partner of Management and Technology Services
=====================================================================================================================
Deal Street Asia menyelenggarakan event PE-VC Summit 2020 untuk mengawali tahun 2020 yang diadakan di Westin Hotel, Jakarta, pada hari Rabu, 15 Januari 2020. Sebagai platform berita online yang fokus pada investasi, merger dan akuisisi, private equity, venture capital, investment banking dan startup di kawasan Asia maka event ini adalah sangat penting untuk semua pelaku bisnis di semua bidang ini. Terlebih saat ini, di saat Indonesia sedang meningkat dalam pertumbuhan investasi, venture capital dan start up.
Joji Philip, founder and Editor-inChief @ DealStreetAsia membuka acara (Foto: Iin Caratri/ Vibizmedia)
Acara ini disponsori oleh Fore, Grab, REDHILLS, wework, East Ventures, Milliman, artotelgroup, SG Innovate. Tampak antusiasme para peserta yang memenuhi ruangan saat ini. Acara yang bertema “Unravelling opportunities in South East Asia’s maximum market” Indonesia PE-VC Summit tahun ini dihadiri oleh 400 delegasi dari Indonesia dan berbagai negara seperti Jepang, India, Korea, Malaysia, Brunei, Singapore dan Hong Kong dengan 41 pembicara yang kompeten di bidangnya.
Keynote speech disampaikan oleh Patrick Walujo, Co-Founder Managing Partner and Member of the Investment Committee Northstar Group dengan tema: Growing Appetite for Tech and Non-Tech Deals: Southeast Asia and Indonesia Opportunity for PE. Patrick Walujo didampingi oleh Henny Sanders selaku Chief Correspondent International Finance dari Financial Times. Northstar Group adalah salah satu investor Gojek Indonesia sejak 2014.
Patrick menekankan bahwa Good Business Model and Good Founder adalah modal untuk kesuksesan suatu usaha untuk mencari investor yang dapat membantu pendanaannya. Good founder akan menentukan kesuksesan ketika situasi berubah dari apa yang dirancangkan di awal mendirikan usaha.
Patrick juga menjelaskan bahwa ada 3 situasi pendanaan yang memerlukan banyak uang, pertama adalah kondisi yang banyak pilihan, yang kedua kondisi yang seimbang dan kondisi ketiga adalah perlu perjuangan untuk mendapatkan pendanaan. Investor memiliki pilihan untuk memilih yang mana yang akan didanai sedangkan semua startup bercita-cita untuk menjadi unicorn. Bagi Venture Capital yang terpenting adalah mendapatkan maximum return dari investasi tersebut. Bagi perusahaan pemberi dana bila dapat memilih tentunya akan memilih local entrepreneur dibandingkan yang asing. Local entrepreneur lebih dinantikan oleh pasar lokal. Perusahaan kecil sekalipun dapat berkembang menjadi besar dengan bantuan teknologi dewasa ini. Di Indonesia potensi startup dapat berkembang sangat besar.