Hati-hati! Tanpa Uang Tunai Anda Akan Gulung Tikar

By: | Tags: | Comments: 0 | July 18th, 2018

Fadjar Ari Dewanto, Coordinating Partner of Business Advisory Services
=====================================================================================================================
Pada tahun 2008 perusahaan besar di Amerika Serikat seperti Bear Stearns, Lehman Brothers, General Motors, Fannie Mae, dan setidaknya 22 bank lainnya mengalami kebangkrutan, dijual murah atau diambil alih oleh pemerintah (bailout) karena mereka mengalami krisis likuiditas, mereka tidak memiliki cukup uang tunai untuk membayar kewajiban-kewajibannya. Perusahaan-perusahaan seperti Bear Stearns, Lehman Brothers, General Motors, dan Fannie Mae sebenarnya terlalu besar untuk jatuh – “too big to fail.” Bear Stearns bernilai 29 milyar dolar Amerika sebelum akhirnya dibeli seharga kurang dari 1 milyar dolar Amerika oleh JP Morgan pada Maret 2008. Lehman Brothers, perusahaan investment bank terbesar keempat di Amerika dengan 25.000 karyawan di seluruh dunia dan memiliki harta sebanyak 639 milyar dolar Amerika, mengalami kebangkrutan. Pada bulan September 2008, uang tunai yang dimiliki Lehman Brothers tinggal 1 milyar dolar Amerika dan perusahaan ini kemudian mengumumkan kebangkrutannya karena tidak memiliki uang tunai untuk membayar kewajibannya. Pada tahun 2009, nilai pasarnya adalah 450 juta dolar Amerika yang jauh turun dari nilai sebelumnya sebesar 25 miliar dolar Amerika pada tahun 2007.

Fannie Mae juga mengalami kasus yang sama dengan diambil alih oleh pemerintah pada tahun 2008. Kegagalan mereka ini disebabkan pertama adalah karena financial mismanagement, mereka gagal untuk memberi uang tunai yang cukup untuk membayar kewajibannya. Ketika hal ini terjadi, biasanya perusahaan meminjam uang dari bank atau institusi keuangan. Tapi pilihan ini tidak ada untuk perusahaan-perusahaan besar ini karena rendahnya credit rate sehingga mereka membuat bank tidak memberikan pinjaman karena berisiko besar. Opsi lain memang mereka bisa meminta investor untuk memberikan kecukupan untuk modal kerja, namun pasar yang goncang membuat investor takut untuk bergabung sebab perusahaan sudah memperlihatkan tanda-tanda kelemahan. Karena itu, sesudah permasalahan ini, maka terjadi kebangkrutan, penjualan perusahaan, dan juga bailout oleh pemerintah. Dari kondisi ini, penting sekali menjaga kecukupan uang tunai dalam perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan, tanpa uang tunai bisnis akan gagal.

Pendiri Federal Express pada tahun 1973 mengalami krisis uang tunai, apa yang dilakukan adalah sesuatu yang tidak biasa. Fred Smith, demikian namanya, pergi ke Las Vegas ikut taruhan dan mendapatkan 27.000 dolar Amerika untuk membayar gaji pegawainya. Tentu strategi Las Vegas ini tidak direkomendasikan, namun memperlihatkan bagaimana dalam bisnis uang tunai demikian dibutuhkannya.

Uang tunai dari uraian di atas menjadi faktor atau ukuran inti dalam bisnis. Setiap pemilik perusahaan berapapun besarnya ukuran bsinisnya, akan sangat serius mengatur atau mengelolanya karena kalau tidak akan membawa keruntuhan. Tiga ukuran dalam pengelolaan uang tunai, yang pertama adalah menjaga saldo uang (cash position), mengatur agar arus kas tetap mengalir (cash flow management), dan terakhir seberapa cepat penjualan asset yang dimiliki dapat atau tingkat likuiditas likuiditas perusahaan.

Leave a Reply