Bolehkah Mengamati Kompetitor?
Ruth R Berliana, CHRP, Partner of Management & Technology Services
=====================================================================================================================
Berani memasuki dunia bisnis berarti berani untuk memasuki ajang kompetisi. Mungkin Anda berkata bahwa Anda belum siap untuk itu, tetapi pada kenyataannya, Anda telah memasuki dunia persaingan dan harus terus maju jika tidak ingin tergilas dan akhirnya tewaslah bisnis Anda.
Sadar atau tidak, sejumlah pasang mata telah mengamati sepak terjang Anda dan siap untuk memikat hati para pelanggan Anda. Ya, Anda memang membutuhkan waktu lebih banyak untuk membangun bisnis Anda. Hal itu memang benar. Apalagi jika bisnis Anda barulah seumur jagung. Tetapi penting bagi Anda untuk menyadari adanya persaingan. Ketahuilah bahwa di jaman sekarang ini pelanggan dapat dengan mudah berpindah ke lain hati bukan karena paksaan tetapi karena di era teknologi ini, pelanggan dengan mudah mendapatkan informasi yang dapat membuatnya menentukan pilihan tidap-tiap saat.
Menyadari adanya kompetisi haruslah membuat Anda mulai mengamati siapa pesaing Anda untuk kemudian melakukan monitoring. Dengan demikian Anda pun akan tetap memiliki strategi yang dinamis untuk dapat memikat dan menjaga pelanggan Anda. Ada beberapa cara bagi Anda untuk dapat memonitor kompetitor Anda.
1. Lakukan googling.
Carilah sebanyak-banyaknya informasi tentang kompetitor Anda melalui google dan tidak ada salahnya untuk meng-eksplor website si kompetitor. Selain itu penting bagi Anda untuk juga memperhatikan sepak terjang mereka yang sebenarnya tidak berada pada level Anda melainkan jauh di atas Anda. Perluas pengetahuan online Anda sehingga Anda dapat menganalisa beberapa hal seperti peringkat Alexa, Compete, Keyword Spy, Hoover, dan lainnya.
2. Lakukan pemantauan lewat jejaring sosial.
Hampir semua bisnis berlomba untuk menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook, LinkedIn, dan Twitter sebagai outlet pemasarannya. Dengan demikian Anda dapat mengetahui fakta apa yang ada di pasaran serta bagaimana para pesaing Anda memberikan penawaran-penawaran yang menarik. Tidak hanya itu, Anda juga dapat mengetahui keluhan-keluhan para pelanggan pesaing Anda untuk dapat Anda jadikan pembelajaran.
3. Manfaatkan pelanggan Anda.
Tidak ada salahnya untuk bertanya kepada pelanggan Anda dengan maksud mengumpulkan informasi mengenai pesaing Anda. Misalnya bertanya kepada pelanggan baru Anda, “Biasanya belanja di mana?” atau “Hari ini makan di sini? Kenapa?” Maka Anda akan mendapatkan banyak informasi yang dapat Anda gunakan untuk me-review produk atau layanan Anda. Cara ini jelas paling efisien dan tentu saja murah. Jangan lupa untuk melakukan hal yang sama pada pelanggan Anda yang telah lama tidak berkunjung sehingga Anda tahu bilamana ia memiliki keluhan atas layanan Anda.
4. Menghadiri event bersama.
Hadirilah acara bersama seperti exhibition, konferensi-perdagangan industri, pop up market, atau sejenisnya. Ini akan menjadi ajang pembelajaran yang bagus bagi Anda. Anda dapat mengunjungi stan para pesaing untuk mengetahui produk atau pelayanan serta bagaimana pelanggan mereka.
5. Memeriksa iklan lowongan pekerjaan
Kedengarannya lucu? Seperti “kurang kerjaan”? Tidak! Anda akan dapat mengamati ekspansi kompetitor Anda ketika Anda memperhatikan posisi yang sedang mereka cari.
6. Bermain peran
Pada beberapa industri saya tahu persis bagaimana mereka mengirimkan orang mereka untuk datang kepada pesaing dan melakukan survei harga atau produk juga bisa saja meminta penawaran dengan berlaku seolah-olah sebagai pelanggan.
7. Mempekerjakan kompetitor
Bagi beberapa pelaku bisnis, hal ini adalah sesuatu yang ‘tabu’, tetapi bagi yang lain hal ini justru akan mereka lakukan untuk memenangkan persaingan.
Berbagai hal di atas akan segera Anda alami ketika Anda mulai terjun ke dunia bisnis. Mungkin Anda tidak melakukannya kepada pesaing Anda tetapi mereka dapat melakukannya pada Anda. Hanya pastikanlah Anda melakukan sesuatu dengan bijak untuk memenangkan persaingan ini.