Memaknai Kepemimpinan

By: | Tags: | Comments: 0 | March 2nd, 2018

Vera Herlina, Partner of Management & Technology Services ===================================================================================================================

Pemimpin adalah penentu arah. Kemampuannya mempengaruhi orang melakukan apa yang ia arahkan itulah kepemimpinan. Berangkat dari definisi “Leadership is influencing people” maka kita harus juga pernah berpikir apa tanggung jawab seorang pemimpin.
Kalau pada tangan Anda ada pengikut, berapapun jumlahnya maka kepemimpinan Anda sangat menentukan seperti apa pengikut Anda. Hal ini sangat luas dan dapat berarti seperti apa karakter mereka, kualitas pekerjaan mereka, pola pikir mereka, gaya bicara, sikap hidup mereka. Sekalipun mungkin tidak disadari, tapi seorang pemimpin pasti akan memberi warna pada pengikutnya, entah sedikit, entah banyak, semua itu tergantung pada kekuatan Anda sebagai pemimpin dalam “mempengaruhi orang lain”.
Harus Selalu Ada Tujuan
Pernahkah Anda mendengar satu kantor yang health conscious-nya tinggi misalnya? Semua orang dalam kantor tersebut tidak merokok, tidak makan makanan yang kolesterol tinggi, sangat peduli terhadap food safety, kalau ada sedikit saja masalah dalam ergonomic mereka paham dan segera melaporkannya ke Health & Safety Department. Saya pernah melihat yang seperti ini dan ini luarbiasa! Saya berpikir bahwa hal ini pasti dipicu oleh seorang pemimpin yang juga memiliki health conscious tinggi! Ternyata benar, sang CEO adalah seorang yang demikian, persis seperti yang saya yakini.
Saya mempelajari apa saja yang ia lakukan sehingga bisa semua orang di kantor tertular. Wah, ternyata simple saja dan tidak serumit yang saya duga. Healthy life style itu benar-benar sudah mendarah daging pada sang CEO sehingga mau tidak mau setiap hari hal itu terlihat. Misalnya, ia selalu membawa makanan masakan rumahnya dan selalu ada sayur dan buah. Ketika ia makan ia mengajak beberapa karyawan secara bergantian berbincang-bincang menemaninya. Mereka melihat pola makannya, melihat rasa enjoy dari makanan sehat sang CEO, melihat sehatnya sang CEO di usianya yang sudah mulai lanjut. Sang CEO pun mengkritisi segala kebijakan HRD yang berbau kesehatan, mengadakan seminar-seminar kesehatan pada waktu jam istirahat setiap 2 bulan sekali agar para pengikutnya termotivasi untuk hidup sehat.
Apa tujuan CEO melakukan hal ini? Hanya sekedar ingin life style karyawan berubahkah? Bukan! Ia melakukan hal ini karena ia meyakini mens sana in corpora sano – dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat dan orang yang sehat itu PRODUKTIF! Inilah yang menjadi alasan mengapa health conscious begitu terbangun di kantor tersebut. CEO sadar bahwa ia memerlukan orang-orang dengan produktivitas yang tinggi yaitu orang-orang yang sehat! Ia menyadari bahwa cost bila anak buahnya sakit itu sangat mahal.
Pemimpin sebagai Inisiator
Darimanakah ia mulai? Ia memulainya dari dirinya sendiri, Inilah kepemimpinan. Jangan menyuruh orang lain melakukan apa yang Anda tidak pernah lakukan! Tapi ketika Anda melakukan maka orang lain akan mengikuti teladan Anda. Sungguh masih membekas dalam memori saya, kantor yang terpancar bersih dan orang-orangnya nampak sehat dan gembira, tidak stress dan produktivitasnya tentu tinggi!
Berhasilkah CEO ini? Dalam hal ini tentu ya, dalam hal lain saya mungkin tidak tahu. Tapi logikanya kalau dalam hal ini saja ia berhasil, pasti berhasil juga dalam hal lain!

Leave a Reply