If You Are A Leader, Act Like A Leader!
Zefanya Jodie Sumbayak, Head of Vibiz Learning Center
=====================================================================================================================
Seringkali, seorang mengakui bahwa dirinya adalah pemimpin berdasarkan jabatannya, pengaruhnya, dan lainnya. Dan, itu semua tentunya tidak salah. Akan tetapi, ada satu hal yang menunjukkan bahwa seseorang memang bisa terlihat sebagai pemimpin, yaitu dari caranya bertindak!
Memang, bisa jadi Anda memiliki posisi yang tinggi di kantor, atau Anda merupakan pemimpin bisnis, tetapi jika tingkah laku Anda tidak mencerminkan seorang pemimpin, itu sama saja dengan Anda belum bisa dikategorikan sebagai seorang pemimpin.
Sebenarnya, bagaimanakah perilaku yang harus terlihat dari seorang pemimpin? Pemimpin sendiri Mari kita lihat terlebih dahulu mengenai seorang pemimpin. Kurt Lewin mendefinisikan pemimpin (leader) dalam tiga gaya kepemimpinan :
1. Autocratic Leaders
Autocratic leaders atau pemimpin otokratis biasanya memberikan pendapat tanpa mendiskusikannya dengan tim. Gaya kepemimpinan ini bisa diterapkan ketika diharuskan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tidak memerlukan masukan dari tim untuk hasil akhir dari keputusannya.
2. Democratic Leaders
Democratic leaders atau pemimpin demokratis memperbolehkan tim untuk memberikan masukan sebelum mengambil keputusan, meskipun masukan yang ada bisa beragam. Gaya kepemimpinan ini penting ketika membutuhkan pendapat dari tim untuk pengambilan keputusan, tetapi ini juga bisa menjadi sulit ketika banyaknya perspektif dan ide yang berbeda.
3. Laissez-faire Leaders
Ini merupakan gaya kepemimpinan dimana pemimpin tidak terlalu ikut campur, dan memperbolehkan anggota tim untuk membuat keputusan. Hal ini baik apabila tim yang ada memang berkualitas, dan tidak terlalu membutuhkan supervisi. Tetapi, hal seperti ini biasanya bisa timbul karena pemimpin yang malas, sehingga gaya kepemimpinan ini belum tentu efektif.
Nah, melihat tiga kategori tersebut, sebenarnya Anda harus menilai, sebenarnya yang mana yang merupakan gaya kepemimpinan Anda? Anda yang harus tahu mendefinisikan diri Anda! Tetapi, setelah Anda mengenali gaya kepemimpinan Anda, ada hal lain yang harus Anda perhatikan, yaitu sebagai pemimpin, entah apapun gaya kepemimpinan Anda, haruslah merupakan seorang communicator atau ahli komunikasi yang hebat!
Dengan kepandaian Anda dalam berkomunikasi, maka dari situlah terlihat bahwa Anda seorang pemimpin atau tidak. Nah, pertanyaannya kini, kepandaian dalam berkomunikasi apakah yang diperlukan sebagai seorang pemimpin?
Mengenali para pendengarnya ketika berbicara
Seorang pemimpin, pastinya mengenali siapa pendengarnya, dan itu sama dengan ia mengenali dengan siapa ia sedang berbicara. Dan seorang pemimpin yang benar, pastinya tahu cara yang tepat untuk berbicara dan menyampaikan pesan kepada pendengarnya. Dan bukan berhenti sampai situ saja, seseorang dianggap sebagai pemimpin jika pembicaraannya mampu dimengerti oleh pendengarnya. Jadi, sepandai apapun seorang pemimpin, jika ia hanya mementingkan ego saja dan tidak memperdulikan orang lain yang mendengarnya, maka ia tidak bisa dikategorikan sebagai pemimpin.
Kejujuran dalam berbicara
Seorang pemimpin, pastinya seorang yang jujur di dalam pembicaraannya. Anda harus tahu, kejujuran adalah sesuatu yang sangat dinilai dari seorang pemimpin. Dari situ jugalah orang akan menaruh respek kepada Anda. Karena itu, keahlian berkomunikasi bukan hanya sekedar pandai bicara atau bisa mempengaruhi orang lain, tetapi juga mencakup kejujuran didalamnya.
Bahasa tubuh yang sesuai
Seorang pemimpin bisa untuk menyesuaikan bahasa tubuhnya ketika berbicara. Pastinya ia tahu untuk mengatur bahasa tubuhnya agar tidak terlihat angkuh dan merendahkan orang lain. Selain itu, tentunya ia harus tahu juga untuk mengatur bahasa tubuhnya agar tidak terlihat pemalu. Selain itu, tentunya ia harus mengerti benar gaya tangan ketika berbicara, pandangan mata yang fokus kepada pendengar, dan bahasa tubuh lainnya yang harus wajib dipahami seorang pemimpin.
Dalam pembicaraannya sanggup memberikan pengaruh
Seorang pemimpin, bukan hanya sanggup untuk berbicara, tetapi di dalam pembicaraannya harus bisa mempengaruhi para pendengarnya. Ia harus bisa membuat para pendengarnya mengerti apa yang ia sampaikan, dan membuat semua para pendengarnya terpengaruh dengan perkataannya. Untuk dapat memberikan pengaruh, seorang pemimpin harus terlebih dahulu mau untuk mendengarkan mengenai kondisi apa yang terjadi, sehingga akhirnya ia bisa berbicara dan memberikan solusi serta menanamkan pengaruhnya kepada para pendengarnya.
Tidak malu mengakui kesalahan
Seorang pemimpin, pastinya biasa untuk mengatakan “maafkan saya”, “ini salah saya”, “ini kesalahan saya”. Ya, seorang pemimpin adalah seorang pemberani yang mau untuk mengakui kesalahannya. Seorang yang gengsi, malu mengakui ketika bersalah, pastinya itu adalah seorang pengecut, dan bukan pemimpin. Bahkan, seorang pemimpin adalah seseorang yang bukan hanya berani mengakui kesalahannya, tetapi berani untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya.
Mengumpulkan masukan untuk selalu memperbaiki diri
Jika Anda ingin menjadi seorang pemimpin yang sukses, jangan pernah menghindari masukan! Justru, masukan adalah sarana untuk mencetak Anda menjadi pemimpin yang semakin baik. Karena itu, setiap ada masukan yang Anda terima, kumpulkan semua itu, dan jadikan itu sebagai sarana bagi Anda untuk memperbaiki diri Anda.