Innovation is a Need
dr. Vera Herlina,S.E.,M.M/Partner of Management & Technology Services
=====================================================================================================================
Jaman “NOW” seperti sekarang ini, yang namanya gadget sepertinya tidak ada habis-habisnya “muncul” dengan berbagai tipe baru dari segala merek. Rasanya baru saja membeli model terbaru, dalam hitungan bulan sudah keluar lagi tipe terbaru dengan fitur yang lebih hebat lagi. Semua yang berbau teknologi pastilah akan semakin canggih dari tahun ke tahun dan tidak pernah statis. Demikian pula dengan dunia fashion, tidak ada henti-hentinya bergeser dari model ke model dalam berbagai corak, warna, desain yang menggoda. Apakah “inovasi“ hanya milik dunia high tech dan fashion?
Inovasi itu mutlak
Kini inovasi adalah sebuah kebutuhan. Inovasi merupakan syarat mutlak dalam bisnis apapun baik itu jasa, manufaktur, trading, semuanya. Tanpa sebuah inovasi baru, maka pertumbuhan bisnis akan melambat dan pada akhirnya akan gulung tikar karena tidak akan sanggup menghadapi persaingan. Di era milenial seperti ini, muncul orang-orang kreatif yang boleh dibilang memiliki ide-ide yang “brillian”. Saat saya mengajar training mengenai creativity, terlihat bahwa para milenial memiliki ide yang mengalir bagai air, sementara generasi X kadang kehabisan ide dan perlu dimotivasi untuk lebih kreatif.
Ide adalah sesuatu yang mahal. Bila ide itu diimplementasikan menjadi sebuah inovasi maka berkali lipat lagi ia dihargai. Penghargaan tertinggi jaman ini diberikan kepada inovasi. Baru-baru ini tersiar kabar bagaimana IBM Watson mempekerjakan seorang anak berusia 13 tahun dari India sebagai programmer dan anak ini bekerja di waktu luangnya. Indonesia sendiri memiliki banyak penemu-penemu muda yang hebat yang bermunculan begitu saja. Perusahaan yang inovatif adalah pemenangnya dan itulah sebabnya perusahaan berani membayar mahal orang-orang yang kreatif.
Profit dan inovasi
Pasar selalu menanti sesuatu yang baru dan akan mengalami kejenuhan jika tidak ada inovasi. Untuk memperoleh profit jangka panjang yang terus menerus, maka sebelum penjualan suatu produk menurun, sudah harus diluncurkan produk baru yang inovatif agar pasar tidak sempat jenuh dan profitpun terus meningkat. Suatu produk baru biasanya memerlukan waktu untuk penetrasi pasar. Ketika 50% lebih orang sudah menggunakan produk tersebut, itulah waktu yang tepat meluncurkan produk baru berikutnya. Hal ini berlaku bukan hanya untuk manufaktur tapi juga bidang lainnya.
Ide, awal dari sebuah inovasi
Melatih diri berinovasi harus dimulai dengan melatih diri agar memiliki ide-ide segar di segala bidang. Kemukakan ide Anda dengan berani. Beberapa pendapat para peserta pelatihan yang kami adakan mengatakan bahwa ada beberapa hambatan dari diri sendiri dalam mengemukakan ide, misalnya:
– Merasa takut ditolak karena idenya terlalu sederhana atau justru dianggap berlebihan
– Merasa akan tidak didukung atasan dan teman kerja
– Malas berpikir
– Berada dalam zona nyaman sehingga merasa tidak perlu mengeluarkan ide-ide baru dalam pekerjaan
Sedangkan hambatan dari luar yang ditemukan di lapangan biasanya adalah:
– Ide tidak didukung oleh pimpinan
– Ide tidak didukung oleh budget untuk implementasinya
– Ide tidak didukung oleh infrastruktur dalam perusahaan
– Ide harus menembus birokrasi dan regulasi dalam organisasi
Namun, apapun alasannya, tidak boleh menghalangi ide untuk muncul ke permukaan. Masalah apakah akan diimplementasikan, itu urusan nanti. Apakah akan berkembang menjadi inovasi, juga urusan berikutnya. Hal yang penting, individu-individu dalam perusahaan harus berani berpendapat, mengeluarkan ide agar perusahaan dapat berkembang. Untuk menjadi perusahaan yang inovatif, perlu sumber daya manusia yang kreatif bukan? Mari tingkatkan kreatifitas! Ini jamannya dan eranya untuk maju di dunia yang inovatif!