The Meaning of Intrapreneurship for A Leader

By: | Tags: | Comments: 0 | June 21st, 2017

Sebagai seorang pemimpin perusahaan, Anda harus mengenal Intrapreneurship. Jika perusahaan Anda mau berkembang. Tahukah Anda Richard Branson dari The Virgin Group, suatu perusahaan multinasional berkembang menjadi 200 cabang di seluruh dunia berkat intrapreneurship?
Istilah Intrapreneurship masih asing di telinga kita walaupun mungkin dalam pelaksanaan teknis di lapangan sebenarnya sudah menjadi sesuatu yang dikembangkan perusahaan. Kalau “entrepreneurship” tentulah Anda sudah sangat sering mendengarnya , bukan?

Sebelum memahami intrapreneurship ini, pernahkah Anda mendengar suatu quotes seperti berikut ini ?
“Opportunities don’t happen, you create them.” Chris Grosser
Berbicara mengenai entrepreneurship adalah bagaimana seseorang yang disebut sebagai entreprenuer adalah seorang yang mampu mengubah opportunities menjadi values. Jika seseorang memiliki kemampuan seperti ini dan melakukan action sehingga setiap peluang itu benar2 menghasilkan, maka orang tersebut dikatakan berjiwa entreprenuer. Seringkali orang mengatakan bahwa peluang datang secara kebetulan dan kita harus jeli melihat peluang. Namun benar, bahwa peluang tidak hanya datang secara kebetulan namun sebenarnya peluang itu kita bisa ciptakan sendiri. Peluang yang datang secara kebetulan mungkin hanya 10% dari seluruh peluang yang ada. Jika kita menciptakan
peluang , itu artinya kita mengerti bahwa dalam setiap peluang ada nilai /value. Dan seorang entreprenuer berhasil menemukan valuenya.

Liam Carey , seorang Edukator & Training Specialist mengatakan :
“God gives every bird its worm but He does not throw it into the nest”
Artinya adalah bahwa memang diperlukan kerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Seekor burung sekalipun harus mencari cacing untuk kebutuhan makannya. Berharap pada sesuatu yang jatuh dari langit adalah suatu kesia-siaan.. bekerja keraslah dan Anda akan berhasil. Seorang entrepreneur sejati adalah seorang yang teruji dengan waktu , dimana ia adalah seorang yang tidak mudah meninggalkan bisnis yang sudah dirintisnya walau berulangkali melewati saat yang sulit. Ia bertahan dan akhirnya survive. Jika seorang tidak melewati 5 tahun berbisnis walau sempat merugi ataupun mengalami titik yang terendah maka ia tidak dapat dikatakan sebagai seorang entrepreneur. Seorang yang sebentar-sebentar berganti bisnis karena selalu gagal bukanlah seorang entreprenuer.

Setelah kita memahami pengertian dari Entreprenuer, maka kita akan melihat apakah sebenarnya yang dimaksud dengan seorang Intrapreneur?
Jika ada seorang yang berjiwa Entreprenuer menggabungkan hal itu dengan kemampuan manajerial yang ia miliki, namun di dalam lingkup suatu perusahaan, maka orang tersebut dinamakan seorang Intrapreneur. Intrapreneurship ini perlu dikembangkan dalam suatu perusahaan untuk mendorong terjadinya inovasi-inovasi baru. Seorang intrapreneur adalah seorang yang mampu mengubah ide menjadi suatu produk yang menguntungkan bagi perusahaan dengan cara yang kreatif dan inovatif. Jika seorang pemimpin jeli untuk mengembangkan intrapreneurship ini dalam usahanya maka ia akan merasakan dampaknya secara langsung terhadap perkembangan unit bisnis dalam usahanya.

Pada dasarnya seorang karyawan pastilah senang untuk diberikan kebebasan dan mewujudkan ide-idenya menjadi kenyataan. Dengan support yang penuh dari atasannya maka ia akan terdorong untuk maju dan mewujudkan impiannya tanpa harus keluar dari perusahaan melainkan justru tetap berada di perusahaan, memajukan perusahaan dan mengambil bagian dalam sejarah

Anda tentu tahu keberhasilan Sony Play Station.. kisah keberhasilan ini adalah berkat dikembangkannya Intrapreneurship. Ken Kutaragi yang semula ingin dipecat oleh Sony karena menjadi konsultan eksternal Nintendo, kini diberikan kebebasan untuk mengerjakan bisnis game yang selama ini tidak pernah dilirik oleh Sony. Alhasil, bisnis ini booming, mendunia dan Sony PS merajai pasar. Semua ini tidak akan pernah terjadi jika tidak ada dukungan dari para pemimpin besar Sony. Seandainya tidak ada yang memberi kesempatan kepada Ken, maka Ken pastilah sudah dipecat.
Ken Kutaragi adalah seorang yang memiliki mimpi tentang dunia gaming. Telah terjadi sebuah revolusi di dunia game karena seorang Ken Kutaragi yang memiliki mimpi dan mampu mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan sehingga saat ini Ken Kutaragi dikenal sebagai “Father of the Game”.
Belajar dari kisah Ken Kutaragi maka kita dapat melihat bahwa peluang itu ada dan Ken mendapatkannya! Tahukah Anda peluang sebenarnya selalu ada dan dapat kita ciptakan sendiri. Seringkali dunia terlambat menyadari suatu peluang, namun sekalipun terlambat menyadari, mereka memperebutkan suatu peluang. Jika Anda yang mendapatkan peluang tersebut dan mampu mengolahnya menjadi suatu value.. Anda akan menang dalam pasar.
Suatu intrapreneuership akan mendorong para karyawan mencari peluang dan menemukan ide-ide baru yang segar dengan segudang kreatifitas dan inovasi. Hal ini menimbulkan gairah tersendiri. Mereka yang memulai untuk bermimpi dan mengerjakannya sendiri dengan tangan mereka hingga berhasil. Ini benar-benar akan merupakan suatu spirit yang luarbiasa bagi bisnis kita. Ketika bisnis Anda mati dalam rutinitas harian, kembangkanlah intrapreneurship untuk menghidupkannya kembali.

Keuntungan dari mengembangkan intrapreneurship ini salah satunya adalah Anda mengikat karyawan Anda yang potensil ini untuk tetap bersama Anda. Ia tidak akan berhenti sampai mimpinya menjadi nyata. Ia akan dengan segenap hati merasa dirinya sebagai business owner untuk mengerjakannya bahkan termasuk mengambil resiko atas bisnis barunya. Dan jika sudah berhasil, ia juga akan merasa sayang meninggalkan hasil karyanya. Loyalitas terhadap perusahaan akan terbentuk dan perusahaan meraih keuntungan bersama-sama dengan para intrapreneur ini.
Dunia kita semakin maju. Para karyawan muda seringkali tanpa kita sadari adalah para “the dreamer” yang kaya ide dan memiliki pikiran yang maju. Jangan pernah membatasi pikiran seseorang dengan mematikan ide-ide yang muncul dalam kepalanya. Berikan ia kesempatan dan Anda hanya tinggal menyaring, memberikan masukan dan pandangan Anda, memfasilitasi ide-ide yang bagus agar menjadi kenyataan. Anda sebagai boss dan pemimpin tentulah telah piawai dan matang dalam berbisnis dan intuisi bisnis Anda sangat kuat. Dengan kemampuan yang Anda miliki Anda dapat menjadi bukan hanya sekedar atasan, tetapi mentor yang baik bagi karyawan muda Anda untuk menjadi seorang intrapreneur.

Selamat mencoba… dan semoga sukses mengembangkan intrapreneurship!

Vera Herlina

Head of Management and Soft Skill Development

Leave a Reply