Kepemimpinan di Saat Krisis: Respons terhadap Corona Virus Pandemic
Fadjar Ari Dewanto/Editor in Chief VMN/BL/Partner of Business Advisory Services, Vibiz Consulting. Penulis Leadership (25 April 2020) =======================================================================
Menghadapi situasi yang tidak mudah saat ini, apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin organisasi? Setiap pemimpin perlu menyadari bahwa corona virus adalah pandemic yang berdampak pada krisis yang tidak mudah. Berdampak baik dari sisi turunnya permintaan pelanggan dan juga dari sisi sulitnya penyediaan bahan baku. Dampak juga terasa pada operasional perusahaan khususnya dari sisi kesehatan tenaga kerja yang perlu dijaga, sehingga membatasi efektifitas kerja karyawan.
Sebagai respons terhadap krisis ini, maka tindakan pertama seorang pemimpin adalah membentuk tim atau organisasi yang menjadi sumber informasi, sebagai pusat krisis, dan pertolongan pertama. Selama krisis, para pemimpin harus melepaskan keyakinan bahwa respons top-down akan menimbulkan stabilitas. Dalam krisis yang ditandai dengan ketidakpastian, para pemimpin menghadapi masalah yang tidak dikenal dan kurang dipahami. Sekelompok kecil eksekutif di tingkat tertinggi organisasi tidak dapat mengumpulkan informasi atau membuat keputusan dengan cukup cepat untuk merespons secara efektif. Para pemimpin dapat memobilisasi organisasi mereka dengan lebih baik dengan menetapkan prioritas yang jelas untuk respons dan memberdayakan orang lain untuk menemukan dan menerapkan solusi yang melayani prioritas tersebut.
Bentuk organisasi yang dibuat bisa disusun berdasarkan fungsi yang diperlukan untuk mengatasi krisis. Misalnya dibentuk tim medis, komunikasi masyarakat, work from home, financial, supply chain. Membentuk jaringan tim terdiri dari kumpulan kelompok fungsional ini yang dengan mudah beradaptasi, yang disatukan oleh tujuan bersama dan bekerja sama dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh individu dalam satu tim yang berkolaborasi.
Pengalaman merupakan kelebihan yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin pada saat krisis. Menghadapi krisis pandemic corona virus seperti saat ini, perlu sekali. Ini adalah hal kedua yang perlu dimiliki seorang pemimpin menghadapi krisis sekarang. Pemimpin yang tanggap krisis harus mampu menyatukan tim di belakang satu tujuan dan memiliki kemampuan untuk melepaskan diri dari situasi yang penuh kepenatan dan berpikir jernih tentang bagaimana menavigasi kondisi yang ada. Menciptakan ketenangan sering ditemukan pada orang-orang yang memiliki kerendahan hati.
Kualitas penting lainnya adalah “optimis realistis,” atau kepercayaan diri yang dikombinasikan dengan sikap realistis. Di awal krisis, jika para pemimpin menunjukkan kepercayaan yang berlebihan meskipun dalam kondisi yang sulit, mereka dapat kehilangan kredibilitas. Lebih efektif bagi para pemimpin untuk meyakinkan organisasi akan menemukan jalan melalui situasi yang sulit, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka mengenali ketidakpastian krisis dan mulai bergulat dengannya dengan mengumpulkan lebih banyak informasi.
Pemimpin perlu menunjukkan empati, berurusan dengan tragedi manusia empati adalah prioritas pertama yang perlu dilakukan.
Dalam kondisi krisis, pikiran orang pertama-tama beralih kepada kelangsungan hidup mereka sendiri dan kebutuhan dasar lainnya. Apakah saya akan sakit? Akankah keluarga saya sakit? Lalu apa yang terjadi? Siapa yang akan merawat kita? Para pemimpin tidak boleh menugaskan staf komunikasi atau hukum untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Krisis adalah saat yang paling penting bagi para pemimpin untuk menegakkan aspek penting dari peran mereka: membuat perbedaan positif dalam kehidupan manusia.
Melakukan hal ini, menuntut para pemimpin untuk mengakui tantangan pribadi dan profesional yang dialami karyawan dan orang yang mereka cintai selama krisis. Hingga Maret 2020, COVID-19 telah menjadi tragedi pada banyak orang dengan merenggut ribuan nyawa. Lebih dari 182,403 kasus telah dikonfirmasi. Pandemic juga memicu kebijakan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus. Pemerintah melembagakan larangan berpergian dan persyaratan karantina, yang penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Penutupan sekolah di banyak tempat memberi tekanan pada orang tua yang bekerja.
Karena setiap krisis akan memengaruhi orang-orang dengan cara-cara tertentu, para pemimpin harus memperhatikan dengan cermat bagaimana orang-orang berjuang dan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mendukung mereka.
Memimpin Perusahaan pada Masa Krisis. Respon terhadap Pandemi Virus Corona, Covid-19.
Menghadapi situasi yang tidak mudah, hal apa saja-kah yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin untuk memitigasi pertumbuhan bisnis terutama pandemi itu sendiri?
Setiap pemimpin perusahaan menyadari pandemi ini berdampak signifikan terhadap krisis ekonomi. Peristiwa ini berlangsung dengan sangat cepat sehingga bagi seorang pemimpin kondisi seperti ini menjadi tidak mudah. Tidak ada waktu yang cukup untuk memiliki kesempatan belajar dan memahami situasi yang ada untuk memitigasi pertumbuhan bisnis dan mengatasi risiko pandemi sekaligus. Mengelola permintaan pelanggan, penyediaan bahan baku, efektivitas tenaga kerja merupakan tantangan sekaligus peluang.
Memanfaatkan Tantangan Menjadi Peluang dalam Masa Krisis.
Kebanyakan perusahaan terbiasa melakukan banyak koordinasi dengan cara tatap muka. Begitulah cara bisnis dilakukan dan faktanya, hampir tidak memungkinkan dilakukan. Pandemi seperti saat ini memberikan peluang sempurna untuk perusahaan menjadi kreatif. Perusahaan di Indonesia memiliki solusinya. Teknologi!
Tidak ada alasan mengapa perusahaan tidak bisa melanjutkan ‘bisnis tatap muka’ dalam situasi krisis coronavirus.
Sejarah mencatat pada 9 Juli 1976 Indonesia menjadi negara pertama di Asia dan negara ketiga di dunia yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) menggunakan Satelit GEO setelah Amerika Serikat dan Kanada dan yang PSN-VI atau Nusantara Satu yang adalah satelit milik PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) beroperasi dan diluncurkan pada 22 February 2019. Nusantara Satu merupakan satelit broadband internet pertama Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang menjadikannya sebagai satelit dengan kapasitas terbesar di Indonesia untuk saat ini.
Beberapa perusahaan start-up telah memulainya lebih dahulu memanfaatkan teknologi, dan perusahaan kita – bahkan terkejut dengan hasil yang mereka capai.
Bagaimana Selanjutnya, Apa yang Dapat Dilakukan?
Sebagai respons terhadap krisis ini, maka tindakan pertama seorang pemimpin adalah membentuk tim pusat krisis yang menjadi sumber informasi penanggulangan dan pencegahan selama krisis.
Penting sekali sebagai pemimpin untuk menunjukkan keyakinan yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan karyawan. Bagaimanapun seiring waktu berjalan, seorang pemimpin pastilah memiliki pengalaman industri dan keahlian teknis yang dapat diandalkan oleh perusahaan dalam mengelola bisnis perusahaan.
Pusat Informasi. Sekelompok kecil eksekutif di tingkat tertinggi organisasi yang terdiri dari beberapa fungsi yang penting dalam masa krisis. Kelompok-kelompok ini bertugas mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan dengan cukup cepat. Kelompok inilah yang memberikan respon top-down yang efektif yang dapat menimbulkan stabilitas pelanggan maupun karyawan.
Optimis & Realistis. Optimisme yang realistis atau kepercayaan diri yang dikombinasikan dengan sikap realistis seorang pemimpin mampu menciptakan ketenangan. Setiap hari, pemimpin akan menjadi orang yang pertama menyapa dan memberikan arahan di pagi hari serta pembaharuan di malam hari. Pemimpin yang tanggap krisis mampu menyatukan tim, namun fleksibel untuk melepaskan diri dari situasi yang penuh kepenatan dan berpikir jernih tentang bagaimana menavigasi kondisi yang ada.
Dalam situasi krisis seperti sekarang, diperlukan seorang pemimpin yang memiliki pandangan ke depan dan memiliki keberanian untuk mengubah cara atau model perusahaan menjalankan bisnis, mengelola karyawan dan pelanggannya. Pemimpin dan karyawan bersama-sama berusaha menemukan peluang dan mengerjakan bisnis lebih efektif sekali pun ada kemungkinan situasi semakin sulit dan jumlah ketidakpastian semakin tinggi. Pastikan untuk mengomunikasikan kebijakan dengan cepat, jelas, dan seimbang.
Tiga hal di atas bukan hal yang baru bagi seorang pemimpin perusahaan. Dalam membangun bisnis, pemimpin perusahaan tentulah telah mengalami banyak badai selama tahun-tahun dan bahkan ada yang jauh lebih buruk daripada situasi epidemi ini. Saatnya terus bekerja dengan ketangguhan dan semangat juang. Saatnya merangkul teknologi untuk menunjukkan daya juang dengan terus bekerja, termasuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh teknologi.